Pendampingan Tenant Outwall

Dalam rangka mengimplementasikan Program Widyatama Business Incubator yaitu salah satunya ,Program Inkubasi  maka Wibi melaksanakan pendampingan terhadap Tenant Outwall Yaitu Ganjar Rachmat Adiwijaya, salah satu alumni lulusan Widytama yang merintis usahanya sejak di bangku kuliah. Dimana pelaksanaan pendampingan itu dilaksanakan pada :

 

Hari                             : Rabu, 12 Januari 2022

Tenant WIBI             : Opak Oded Usaha, Opak Tradisonal Milik Ganjar Rachmat Adiwijaya

WIBI                           : Keni Kaniawati (Kepala Widyatama Business Incubator)

                                       Lutfi Firman Firdaus(Manager Widyatama Business Incubator)

Tempat                      : Dusun Conggeang RT 01 RW 02 No. 282 Desa Conggeang Wetan   Kecamatan Conggeang. Kabupaten Sumedang

 

Sebagai pusat produksi opak di Sumedang, wilayah Kecamatan Conggeang memiliki banyak industri opak. Salah satu produsen opak yang sudah terkenal di wilayah Conggeang adalah Opak Oded. Opak Oded bisa disebut perintis dari usaha industri opak di Kecamatan Conggeang. Nama Oded sendiri merupakan singkatan dari ‘Opak Dudang Enak Dimakan’. Opak Oded mulai dirintis oleh Bapak H. Dudang Adihana, S.E. sekitar tahun 1996. Usaha ini berada di Dusun Conggeang RT 01 RW 02 No. 282 Desa Conggeang Wetan Kecamatan Conggeang. Sejak tahun 2016 kepemilikan  usaha opak Oded mulai beralih ke putranya yaitu Ganjar Rahmat Adiwijaya, karena melihat perkembangan yang semakin membaik.

Sejak menjadi Tenant Widyatama Business Incubator, Ganjar mendapat manfaat ilmu bagaimana mengembangkan usahanya melalui berbagai startegi inovasi produk. Rabu kemarin, kami WIBI mengunjungi usaha Ganjar atas usahanya dengan menerapkan inovasi produk. Dengan menerapkan strategi inovasi produk, saat ini Opak Oded sudah memiliki delapan rasa. Diantaranya: rasa original, strawberry, ayam bawang, keju, balado, manis gula kawung, terasi, dan rasa ikan. Hal ini bertujuan agar rasa opaknya tidak monoton. Untuk proses produksi, Opak Oded masih menggunakan cara yang tradisional. Setiap bulannya bisa menghabiskan bahan 60 kwintal beras ketan dan 4 ribu butir kelapa. Untuk pemasarannya, Opak Oded tidak hanya dipasarkan di wilayah Conggeang saja. Namun sudah merambah ke luar daerah, malahan sampai ke luar negeri. Pelanggan Opak Oded tersebar di wilayah Jawa Barat, Jakarta, Semarang, Surabaya, Palembang. Untuk luar negeri sampai ke Korea dan Singapura.

Dengan adanya pandemi covid-19, semua sektor kena imbasnya pada opak oded diantaranya  adalah penurunan omset sampai 75% , selain itu casflow terganggu sehingga mengalami kesulitan membayar karyawan  dimana jumlah karyawan karena resign yang awal mula 70 menjadi 43 karyawan, kurangnya modal dan akses pembiayaan karena arus pendapatan yang kurang baik, bahan baku langka dan mahal di karenakan jalur transportasi terhalang oleh PSBB contoh kelapa biasanya mendapat harga Rp.2.750 perbutir sekarang Rp.3.750 perbutir , pemesanan kemasan susah karena banyak pabrik kemasan yang tutup, pesaing berani banting harga ( berani menurunkan kualitas bahan baku).Permasalahan lain yang dihadapi mitra yaitu belum terdaftar dalam BPOM, belum memperoleh sertifikat SNI, belum memperoleh HAKI juga Hak Paten Produk padahal produk Opak Oded sudah luas jaringan pasarnya. Program kemitraan masyarakat yang akan kami lakukan diharapkan dapat membantu memberikan solusi masalah yang dihadapi baik melalui simulasi, pelatihan prosedur pendaftaran produk ke BOPM, registrasi dan pendaftaran produk bersertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia), serta memberikan pelatihan pengurusan HAKI khususnya disini hak paten produk.

Masalah lain yaitu alat mesin proses produksi sangat dibutuhkan Ganjar, karena selma ini menggunakan alat tradisional sehingga lama proses produksinya , sementara pesanan opak banyak. Kami, Widyatama Business incubator mendapat tantangan untuk membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh Tenant WIBI. Semoga Evaluasi tenant dalam waktu ke depan sudah tersolusikan.